Tampilkan postingan dengan label resensi buku. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label resensi buku. Tampilkan semua postingan

Senin, 28 Januari 2013

all the books

Hafid dan Aku termasuk jarang banget beliin mainan buat Edo, kalau beli paling aku beliin buku, mainan kayu edukatif, puzzle kayu bentuk binatang, angka atau huruf. karena dari kecil sudah biasa banget dikenalin sama buku, mulai soft book, hard cover book, flash card buku cerita, sticker book, Edo juga sekarang punya kebiasaan baca buku. Di mobil ada buku Thomas, dan my animal friends, di kamar sebelum tidur suka baca buku my first word book. kalo di ruang keluarga bacanya Thomas lagi, atau Alice si penyihir. so just wanna shere you here are Edo's Book collection recently:

Rabu, 06 Juni 2012

Keep The Tiger in The Closet


Jangan bosan ya, baca postingan soal parenting, hi hi (nggak kreatif nih) sejak punya anak, aku jadi rajin banget baca buku tentang parenting. Nah beberapa hari ini aku barusan baca “keep the tiger in the closet” penulisnya Fanny Herdiana. Lulusan  psikologi UGM yang sekarang rajn banget berkecimpung di workshop dan training di dunia parenting.

Buku ini asyik banget dibacanya, karena Fanny pake gaya bahasa conversation, jadi bukan bertutur tapi seolah-olah pembaca diajak berbicara.  Kita juga lebih mudah memahami karena Fanny memakai metafora dalam menjelaskan bagaimana hubungan pengasuhan antara orang tua dan anak.

Sejak awal tulisannya Fanny mengajak kita untuk menjinakkan “harimau ungu”kita. Dalam hal ini tidak lain adalah bagaimana kita mengontrol emosi, dalam pengasuhan terhadap anak-anak. Adalah benar ungkapan anak lah yang membuat kita menjadi lebih dewasa. Kita jadi belajar bersabar, mengendalikan standard berlebihan terhadap anak. Buktinya banyak kan orang tua yang sudah menyekolahkan anaknya sejak balita dalam berbagai kursus ini –itu, hal ini menurut Fanny tidak salah, asalkan orang tua yakin anaknya juga enjoy menjalaninya  orang tua sering lupa kebutuhan utama anak usia balita adalah bermain, karena dari pengalaman langsung belajar di luar bukan belajar secara structural yang kaku, anak lebih mudah menyerap hal-hal baru.