Kamis, 23 Agustus 2012

Mencri mencri cirit birit


kejadiannya sich sdh lama 2 minggu lalu, Edo bab kadang sehari sampai 4 kali. Dengan tekstur yang lembek, nggak cair sich, Cuma masih mau makan dan minum jus pun masih mau. Pokokya anaknya nggak lemes sama sekali, masih lari sana sini, maih aktif bak energizer bunny. Nggak demam yang tinggi gitu, Cuma anget aja, tapi nggak yang banget gitu.

Trus hari itu juga dibawa ke Kendangsari RSIA langganan karena dulu lairan juga disitu, jadi pulang kantor langsung ke rumah sakit, sebenarnya nih ya feeling aku sich anaknya gpp, paling ntar diresepin lacto B sama DSA. Tapi mertua sdh ribut suruh bawa dokter, ya sudah dibawalah ke Dokter, sampai sana Cuma diperiksa detak jantung, sama di ketuk-ketuk perutnya. Akupikir bakal ada acara di sentolopin mulutnya untuk liat ada infeksi apa nggak. Gitu doank, trus ditanyain makannya gimana. “hasilnya DSA bilang Edo nggak apa2, Cuma dikasih tambahan resep OREZINC, ini semacam suplemen untuk menggantikan kalium yang hilang selama diare. Jadi Edo suspect Diare. Baru pertama kali sejak lahir, Edo kena diare, nggak yak akut sich, karena frekuensi bab sering itu nggak setiap hari, karena minggu dan sabtu bab  Cuma 1 kali sehari. Tus senin 13 agustus eh kok 4 kali lagi.

Karena nggak puas nanya sama DSA soal diare ini akhirnya browsing2 sendiri, dan nemu banyak banget info berguna dari mama keren di TUM. Trus nemu juga artikel di milissehat soal gastroenteritis. Jadi dari hasil browsing itu, akhirnya jadi tahu, bahwa diare adalah penyakit yang umum terjadi pada bayi dan balita. Penyebabnya bisa virus atau intolerasni terhadap makanan tertentu. Jadi reaksi yang muncul biasanya bab frekuensi lebih sering, teksturnya biasanya lebih encer dari biasanya, muntah,. Kasusnya di Edo nggak ada gejala muntah, yang ada pilek dan batuk, (komplit deh) karena diare jadi susah makan. Nah karena yang masuk sedikit ke perut makanya daya tahan tubuhnya agak berkurang, jadilah gampang banget kena batpil.

Akhirnya memutuskan untuk lebih ke home treatment aja di rumah, meskipun Mbah Kongnya Edo sdh suruh ke dokter, karena Edo batuk-batuk. Aku bilang aja kata dokternya suruh observasi dulu trus suruh habisin obat diarenya dulu. Aku bukan yang anti ke Dokter, Cuma kalo masih bisa ditangani dengan home treatment ya nggak usah ke Dokter lah, palinganntar bawa pulang puyer segambreng, yang minumnya pake drama segala karena ada paitnya.

Jadi home treatmentnya ngliat sharing mama di TUM, kasih transpulmin BB di dada punggungm dan leher, atau viks baby balsam, sempet browse harganya sekitar Rp 79800. Trus sudah sejak 3 malam ini di kamar aku taruh air mendidih di baskom trus ditetesin minyak kayu putih, jadi seruangan bau eucalyptus. Alhamdullillah Cuma semalam home treatment, pileknya Edo sdh hilang, tinggal batuknya aja, dan senangnya appetite makannya juga sudah kembali. Oh iya mulai selasa lalu sudah nggak kasih Edo sayuran hijau dulu, trus buahnya aku kasih pisang dan apel aja, nggak kasih yang buah yang banyak airnya macam melon, semangka, jeruk gitu, karena ternyata itu memperparah diarenya. Pantes senin senin lalu aku kasih melon juice, mencri-mencri terus.

Ada kejadian lucu, pas DSA nanya “Ibu Edo minum susu apa?” Dia yang heran aja gitu, aku kasih Edo minum susu UHT ultra milk.”ha jadi Cuma dikasih minum susu uht sama air putih n jus? Nggak pake susu bubuk?”ya aku sich Cuma senyum-senyum aja  males membahas lebih lanjut, biar Ibu Dokter  sendiri yang cari tahu ya Dok.
 
lacto B: bentuknya serbuk.

OREZINC
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar