Jumat, 01 Juni 2012

good word good impact


Everyone can be a parents but not everyone can be a good parents,”

Bocah  : menangis jejeritan, meronta dalam gendongan pengasuh nya.

Ibu       : "Diem diem. Diem nggak, kalo nggak diem tak benturin tembok lho"

Di sebuah salon, seorang Ibu bersama 3 anaknya satu perempuan dan 2 anak laki-laki kembar, juga 2 orang pengasuh. Ceritanya hari itu adalah hari potong rambut, semua anaknya potong rambut, pas anak yang cewek semuanya berjalan lancer, karena mungkin sudah lebih besar dan mengerti untuk diminta duduk tenang. Giliran dua anak laki2 kembar, drama lah yang terjadi mereka sekitar usia 2 tahunan. Kebayang kan gimana cranky nya. Nangis dan sampai jejeritan. Rasanya nggak tega melihat anak-anak yang nangis sampe segitunya. Aku masih bisa terima kalo mereka diminta potong rambut demi alas an kesehatan, tapi kalo sampai muncul kata2 kasar dari Mamanya sendiri rasanya gimana gitu.

aku paling sensi kalo denger kata2 kasar apalagi kalo itu diucapkan ke anak2.  I feel you Mom memang sangat melelahkan mengurus balita. Tetapi bukan lantas dipebolehkan melampiaskan rasa lelah ke anak2. Apalagi Ibu tadi dibantu 2 orang pengasuh jadi seharusnya ada yang membantu mengasuh anak-anak. Aku tidak bermaskud menghakimi Ibu tadi, hanya saja seorang anak tetaplah anak-anak yang memang blum saatnya mereka bisa diminta duduk dengan tenang, menuruti kata-kata orang dewasa. Bisa duduk 10 menit saja sudah hebat. Apalagi ini disuruh duduk tenang sambil denger suara mesin pemotong rambut.


Kejadian ini pas aku juga lagi creambath duduk di sebelah anak kecil tadi. Aku jadi ngebayangin Edo gimana hebohnya kalo dia dipotong rambut di situ. (sementara biar aja pangjang kriwul gitu). Jadi sebisa mungkin aku ingin Edo tumbuh mendengar kata2 baik saja, kata-kata yang memotivasi, kata-kata yang memberi kepercayaan diri, bukan kata-kata kasar, kata yang mengejek, apalagi menyumpahi, karena kata-kata adalah mantra, doa apalagi keluar dari mulut seorang Ibu. Sungguh melahirkan adalah lebih mudah daripada mendidik seorang anak, it is never ending learning process to be a mother to be a good parents. Karena aku n Hafid pun juga belajar jadi orang tua yang baik buat Edo, sebelum kita menyuruh menjadi baik, sudahkah aku dan Hafid menjadi orang yang berperilaku dan berkata baik, PR nih buat kita berdua….supaya nggak kelapasan kayak Ibu di atas, oh iya semoga Ibu tadi hanya kelepasan omong saja ya, meskipun sulit menarik kembali kata2 yang sudah keluar….keluh….


3 komentar:

  1. waduh jeng, bagi beberapa orang, melahirkan itu sulit loh (ya soalnya belom kunjung hamil jg, jd gimana mo ngelahirin, wkwkwk). 4 thn nikah, ngurusi suami, jujur aja aku jg sering kehabisan stok sabar. makanya skrg ini kuanggap sebage latihan dulu lah sblm nantinya diparingi hamil dan melahirken dan merawat anak. latihan sabar, rajin dan telaten.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tyke, pernah denger nggak? it is said when you are stop wishing, suddenly all what you wish becoming reality. take it easy, tapi terus berikhtiar juga,,,goyang maaaannnnnggg ha ha ha.

      buat aku ni ya melahirkan gak ada apa2 nya dibandingkan mendidik seorang anak. pernah baca di mana lupa. katanya "delivering a baby doesn't make you a mother" karena, jadi Ibu butuh lebih dari sekedar kekuatan untuk melahirkan. trust me it is. he he

      Hapus
  2. wkwkwkwkwk, oke deh jeung, thank you :)

    BalasHapus