Rabu, 05 Oktober 2011

being a mother

Menjadi IBU....(God sent an angel call Mother)

IBU, tiga huruf yang saat ini sedang aku jalani. sepertinya waktu berlalu dengan cepatnya, 10 tahun yang lalu di saat aku masih kuliah, mau ngapain aja bisa. mau ke Mall kapanpun bisa, mau ke spa tiap minggu bisa, mau nyalon bisa, bahkan berlama-lama di salon.

lantas kehidupan bergulir, kita bertemu orang yang kita cintai, yaitu suami (ku) kita saat ini. kemudian menikah, dan punya anak. kesenangan di atas hampir menjadi prioritas no 10. bukan berarti menjadi IBU tidak bisa memiliki waktu untuk melakukan itu (kesenangan) semua. sekarang sih tiap akhir minggu, yang dipikirin mau ngapain ya sama Edo? kalo dulu weekend datang sudah siap2 bikin janji spa, or janjian sama temen2 mau kemana nih weekend. (bukan berarti kita nggak bisa ketemuan sama mereka lagi ya)

sekarang setelah ada anak, semua kegiatan kita berorientasi ke anak, kalaupun mau ketemuan sama teman2 kuliah, aku atur sebisa mungkin nggak mengganggu tugas sebagai istri, dan IBU. syukur2 kalo ketemuannya sekalian playdate, jadi ak bisa ajak Edo.

banyak kompromi yang harus dilakukan seorang IBU (setidaknya yg ak alamin), nggak bisa spa ke luar, masih bisa kok scrub sendiri di rumah, or manggil orang untuk datang ke rumah. ke mall, almost 2 minggu sekali masih ke mall sama Edo (means banyak banget bawaannya, kayak mau pindah :)) pengen beli sesuatu, cek dulu kebutuhan rumah n Edo sudah terpenuhi belum, kalau sudah baru deh kebutuhan IBU.
duuh jadi IBU ngalah mulu sich......bukan kalah tapi kompromi (beneran kompromi?????)

bersyukur banget punya suami yang baik, partner in life dalam hal apapun, punya anak kayak Edo (such an adorable baby boy ....kata Ika temenku). nggak penting kan even nggak sepenuhnya bisa melakukan kesenangan zaman dulu. karena begitu banyak hal lain yang patut disyukuri dengan menjadi IBU.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar